Jumat, 18 Maret 2016

Avertebrata Air

Avertebrata Air


Pengertian Avertebrata
Avertebrata air dapat didefinisikan sebagai hewan tidak bertulang belakang , yang sebagian atau seluruh hidupnya didalam air. Keberadaan species hewan avertebrata yang telah dilakkukan identifikasi terdapat lebih dari jutaan species. Namun dalam keseharian, kita lebih mengenal hewan bertulang belakang (vertebrata) dibandingkan dengan hewan tidak bertulang belakang (avertebrata) yang sebenarnya jumlah vertebrata hanya 5%, sementara avertebrata lebih mendominasi.


Hewan avertebrata air memiliki keanekaragaman yang tinggi. Sementara dari segi ukuran tubuh dijumpai dari ukuran kecil (micron) sampai dengan besar (meter), dengan bentuk tubuh yang sederhana sampai bentuk yang sangat kompleks. Habitat hidupavertebrata air juga tersebar dari ekosistem air laut ,ekosistem payau, air tawar dan bahkan pada ekosistem ekstrim seperti danau garam.

Ekosistem Laut
Ekosistem Laut adalah ekosistem akuatik yang didominasi oleh perairan berkadar garam tinggi pada permukaan yang sangat luas. Ekosistem ini merupakan tempat hidup bagi banyak biota laut mulai dari hewan bersel satu, invertebrata, mamalia, hingga beragam tanaman laut seperti terumbu karang dan rumput laut. Ekosistem laut identik dengan kondisi salinitas yang tinggi. Dalam ekosistem laut juga terdapat perbedaan suhu antar lapisan. Lapisan atas umumnya akan berasa lebih hangat dibangingkan dengan lapisan laut bawah. Adapun kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan yang disebut termoklin. 

Ekosistem air laut juga dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
  1. Zona Litoral : daerah yang berbatasan dengan darat. 
  2. Zona Neritik : daerah yang dalamnya ± 300 meter sehingga masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar. 
  3. Zona Batial : daerah yang dalamnya berkisar antara 200 - 2.500 meter. 
  4. Zona Abisal : daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.00 m).
Berdasarkan wilayah permukaannya secara horizontal, laut juga dibagi berdasarkan beberapa daerah, yaitu:
  1. Epipelagik : daerah antara permukaan dan kedalaman sekitar 200 m. 
  2. Mesopelagik : daerah di kedalaman 200 -1000 m. Ikan hiu tinggal di daerah ini. 
  3. Batiopelagik : daerah jereng benua, kedalaman 200-2.500 m. Gurita tinggal di daerah ini. 
  4. Abisalpelagik : daerah dengan kedalaman 4.000 m, tidak terdapat tumbuhan, tetapi hewan mungkin masih ada. 
  5. Hadal pelagik : bagian laut terdalam. Kedalaman > 6.000 m. Hewan yang bisa memproduksi cahaya sendiri seperti lele listrik hidup di daerah ini.

Ekosistem Air Tawar dan Lingkungan Estuari
Termasuk dalam ekosistem tawar dan payau adalah perairan :
  1. Danau 
  2. Sungai 
  3. Waduk 
  4. Rawa 
  5. Estuari
Pembagian daerah secara horizontal pada danau terdiri atas litoral zone, limnetik zone dan profundal zone. Daerah litoral dan limnetik identik dengan euphotic zone yang merupakan daerah yang masih terjangkau oleh penestrasi cahaya matahari. Perairan tawar sangat dipengaruhi oleh faktor suhu. Hal ini berkaitan dengan sifat air yang unik, yaitu memiliki densitas maksimum pada suhu 4o C. Sifat air ini disebut sebagai anomali

Perairan tawar umumnya memiliki salinitas 0-0,5 ppt sementara salinitas air laut mampu mencapai 35 ppt. Pertemuan antara dua perairan ini akan menghasilkan ekosistem perairan payau yang umumnya terjadi di muara sungai yang dinamakan estuari dengan kisaran salinitas yang cukup tinggi antara 0,5-32 ppt. Estuari berasal dari kata aestus yang berarti pasang surut. 

Perairan payau merupakan salah satu penghalang bagi hewan air untuk bermigrasi dari laut ke arah air tawar dan begitu pula sebaliknya. Kelompok hewan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan estuari disebut euryhalin yang artnya mampu mentolerir perubahan salinitas media dalam skala besar. Bagi hewan air tawar baik penghuni danau dan sungai, daratan merupakan kendala tersendiri dalam melakukan penyebaran di muka bumi ini kecuali jenis-jenis hewan yang dapat menghasilkan telur dorman atau membentuk siste.

Plankton, Produksi Primer, dan Rantai Makanan
Perairan laut dan danau air tawar keduanya mengandung jumlah besar mikroskopos yang berenang bebas atau tersuspensi dalam perairan tersebut.Organisme tersebut terbagi menjadi plankton yaitu :
  1. Phyotoplankton
  2. Zooplankton
Sejumlah plankton mampu melakukan pergerakan, sementara jenis lainnya tergantung pada arus perairan.

Phytoplankton
Tersusun atas sejumlah diatom, dan mikroalgae berbagai jenis. Contohnya : Chlorella sp

Zooplankton
Diwakili hampir setiap kelompok hewan, baik tahap dewasa maupun masa perkembangan.
  • Beberapa spesies menghabiskan wakunya sebagai plankton (holoplankton),
  • Plankton yang hanya daur hidupnya sebatas larva dan dewasa sebagai nekton (meroplankton).
Hewan-hewan penyusun planton air tawar sangat terbatas jumlahnya.

Pada perairan laut, plankton sebagai rantai makanan penting. Hasil fotosintesis khususnya diatom, dinoflagellata, dan flagellata merupakan bentuk tripik bentuk primer dan menyediakan sebagai makanan untuk hewan-hewan diatasnya.

Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati (biodiversity) hewan avertebrata air dilakukan karena beragamnya adaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Berkaitan dengan kondisi lingkungan tersebut, air laut, air tawar dan daratan memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Lingkungan laut secara umum dapat dikatakan lebih stabil. Gelombang, pasang-surut, arus horizontal dan vertikel yang diproduksi secara kontinyu mengaduk air laut dan menunjukkan bahwa air laut merupakan yang memiliki konsentrasi gas terlarut dan fluktuasi garam yang relative kecil. Buoyancy air menjadi pendukung air laut sebagai medium yang baik untuk avertebrata. 

Pada perairan tawar merupakan perairan yang sangat kurang konstan disbanding dengan air laut. Sungai memiliki nilai kekeruhan, kecepatan arus, dan volume, dan hal imi tidak hanya pada bagian tertentu saja tetapi juga dari waktu ke waktu sebagai hasil dari kekeringan dan hujan yang kuat. Pada kolam kecil dan danau berfluktuasi dalam kandungan oksigen, turbiditi, dan volume air. Pada danau yang besar, perubahan lingkungan dapat berubah secara radikal dengan meningkatnya kedalaman.

Phylogeni
Ada beberapa istilah yaitu :
  • Primitive : diartikan sebagai relatif dan signifikan dalam mendifinisikan evolusi hewan. Digunakan dalam membandingkan phyla yang berbeda. 
  • Higher dan Lower : definisi mengacu pada tingkat species atau kelompok yang membendung dari garis utama evolusi. 
  • Specialezed : mengacu pada karakteristik species yang telah beradaptasi pada relung (niche) ekologi khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar